Tuesday, July 3, 2018

Dear Me, From Me

Hai fit, lagi nggak bisa tidur ya? Tidurmu dibenerin ya, jangan berantakan terus.  Jangan insomnia terus-terusan atau jam tidur kebalik terus.

Maaf ya fit.. aku udah membawa kamu ke titik yang sekarang, pasti kamu gak nyaman banget ya? Pasti kamu capek sama keadaanmu sekarang? Maaf banget ya..
Maaf fit... udah bikin kamu jadi orang yang gak berguna lagi, luntang lantung gak jelas lagi :( maaf kamu jadi harus ngelepas apa yang kamu tunggu setahun terakhir itu. Maaf aku bikin kamu kayak gini :(
Maaf fit... kamu harus berpisah dengan orang yang berhasil membuatmu jatuh cinta lagi, bahkan sebelum cinta itu mekar. Maaf juga harus membuatmu berpisah untuk kedua kalonya sama dia. Maaf ya kamu jadi lost contact sama dia gara-gara aku yang kurang berani :(
Maaf fit, udah bikin kamu jadi diremehkan banyak orang dan mengecewakan banyak orang hanya karena ego sesaatku aja :(

Fit.... aku janji ya bikin kamu jadi lebih baik lagi dari kemarin. Aku janji bisa nyelesain dan ngebayar semua kesalahanku kemarin. Aku janji bisa bawa kamu ke tempat yang kamu inginkan. Aku janji ke kamu supaya kamu bisa ketemu sama dia lagi. Jangan nyerah ya fit. Aku berusaha kok :') jangan pernah menyerah ya.... kamu yang semangat fit :')

Semoga kita bisa memperkuat iman kita ya fit. Biar kita bisa selalu minta segala hal ke Allah :') biar Allah sayang sama kita :') Biar Allah ngasih petunjuk dan jalan yang mudah untuk aku bisa nepatin janji ke kamu :')

Semangat ya fit...
Tidur yang nyenyak...
Senyum lagi...
Jangan banyak pikiran, nanti kamu gila...

Selamat malam :)

Tuesday, June 5, 2018

Titik Terendah

Hello! 

Sudah lama sekali gak pernah nulis disini hahaha. Udah hampir dua tahun kayaknya sejak terakhir bikin post wkwkwk. Dan selama dua tahun itu hidupku nano nano sekali. Mulai dari lulus kuliah dan gak tau harus apa, merasa gak punya kemampuan apapun untuk dijual demi dapet kerja. Sedangkan satu persatu temanku mulai menemukan yang imereka cari. Setahun lebih luntang-lantung gak jelas, sampai akhirnya aku mendapatkannya, tapi....

Tapi aku melepaskannya begitu saja, hanya sebentar sekali. Dan itu merupak kebodohanku yang teramat bodoh. Tidak bertahan lebih lama, aku yang biasanya kuat ditempa mendadak sangat rapuh tertiup angin. Yang akhirnya runtuh juga. Andai saja aku bisa lebih kuat, bisa melawan diriku sendiri, bisa berdamai dengan keaadan, dan bisa keluar dari zona nyaman. Dan itu hanya berandai andai. Faktanya semua sudah terlambat, nasi sudah menjadi bubur, dan aku sudah melakukan kesalahan teramat fatal, aku jatuh.. yang berujung penyesalan tanpa henti.

Kejatuhanku itu pula membawaku pada titik terendah dalam hidupku. Hatiku hancur, tidur tak nyenyak, nafsu makan hilang, orang-orang sekitar menyalahkanku. Aku patah, kehilangan arah. Selama berminggu-minggu diam-diam aku meratapi nasibku yang kurang beruntung, menangis sendiri, menyalahkan diri sendiri, dan enggan bertemu orang sekitar. Iya, aku menyendiri, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk Kota Malang. Aku kehilangan semangat, seolah-olah hari akan selalu abu-abu. 

Aku memutuskan untuk tidak pulang kala itu. n Terlalu sakit untuk pulang, terlalu sedih untuk menceritakan apa yang terjadi padaku. Rasanya hati teriris tiap haru menceritakan kisahku ke orang lain, yang bahkan mereka bukan khawatir dengan keadaanku dan perasaanku, tapi lebih menyalahkanku karena aku melakukan kesalahan itu. Aku malu untuk betemu dunia luar, tidak ada pencapain yang aku lakukan, namun kejatuhan yang menyesakkan.

I'm pretend like everything is okay. Tersenyum seolah semuanya baik-baik saja. Bercerita tentang hal-hal baru yang membahagiakan. Jelas via telepon, karena aku enggan orang lain tahu keadaanku yang sebenernya, betapa menyedihkannya aku. Karena aku gak mau orang lain mengoblokkan aku, cukuplah aku sendiri yang menggoblokkan diri sendiri, jangan ditambah lagi.

Aku stress, depresi, selalu negative thinking sama hidupku. Untungnya aku masih takut mati, sehingga aku gak melakukan hal-hal yang diluar kendaliku, seperti bunuh diri misalnya. Lupa rasanya rumah.  Terlalu takut untuk pulang, apakah ada yang mau menerimaku jika aku pulang? apakah ada yang mau memelukku dan membisikkan semua baik-baik saja? aku tersesat, entah harus kemana melangkah.

Aku berada di titik terendah dalam hidupku, hingga lupa rasanya tersenyum..
Sampai hari ini pun, aku lupa rasanya tersenyum tulus.
Sejak kejadian itu, hidupku seoalah berubah..